21 C
Indonesia

Raffi Ahmad Klarifikasi Tak Berada di Mobil RI 36 Saat Heboh Dikawal Patwal

Published:

Jakarta – Raffi Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, memberikan klarifikasi terkait viralnya video mobil berpelat RI 36 yang dikawal petugas Patwal dengan sikap arogan. Raffi mengungkapkan bahwa mobil tersebut memang merupakan kendaraan yang biasa ia gunakan, namun saat kejadian ia tidak berada di dalam mobil.

Penjelasan Raffi Ahmad

Dalam keterangannya pada Sabtu, 11 Januari 2025, Raffi menjelaskan bahwa saat kejadian mobil berpelat RI 36 sedang dalam posisi menjemput dirinya untuk menuju agenda rapat selanjutnya. “Benar bahwa mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil,” ujar Raffi.

Menurut Raffi, kronologi kejadian dimulai saat sebuah taksi Alphard berwarna hitam berada di depan rangkaian mobil RI 36. Taksi tersebut terhalang oleh sebuah truk yang berhenti, sehingga pengemudi taksi mengambil jalur kanan dan hampir menyerempet mobil yang ada di jalur tersebut. Kedua pengemudi—pengemudi taksi dan mobil yang mengawal—kemudian terlibat perdebatan.

Penjelasan Mengenai Tindakan Petugas Patwal
Raffi menjelaskan bahwa petugas Patwal yang mengawal mobil RI 36 kemudian melihat perdebatan tersebut dan khawatir situasi ini bisa menambah kemacetan. Petugas Patwal langsung menegur pengemudi taksi dengan mengatakan “Sudah, maju Pak” sembari memberikan gestur yang terlihat di video viral tersebut.

Permintaan Maaf dari Polda Metro Jaya
Terkait dengan insiden tersebut, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengungkapkan permintaan maaf atas sikap anggota Patwal yang dianggap arogan. Dalam keterangannya pada hari yang sama, Kombes Latif memastikan bahwa anggota Patwal yang terlibat telah dipanggil dan diberi sanksi teguran. “Anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” ujar Kombes Latif.

Latif juga menegaskan bahwa Polda Metro Jaya meminta maaf jika sikap dan gestur yang dilakukan oleh petugas dianggap tidak layak dan arogan. Kejadian ini, katanya, akan menjadi bahan evaluasi untuk kegiatan pengawalan di masa depan.

Dengan klarifikasi dari Raffi Ahmad dan permintaan maaf dari Polda Metro Jaya, diharapkan insiden tersebut dapat dijadikan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, terutama dalam pengawalan yang lebih humanis.

Related articles

Recent articles

spot_img